Setelah sukses menggelar acara bertaraf Internasional, Science Film Festival pada tahun lalu dengan kurang lebih 1850 peserta. Tahun 2014 Paguyuban Dimas Diajeng Jogja kembali dipercaya oleh Goethe-Institut menjadi mitra lokal penyelengaraan Science Film Festival 2014.
Science Film Festival adalah adalah satu acara dari Goethe-Institut yang paling besar dan telah berlangsung paling lama di dunia. Tahun 2014 merupakan tahun kelima bagi Indonesia dalam penyelenggaraan Science Film Festival. Kegiatan ini berlangsung serentak dari tgl 13-28 November 2014 di 37 kota, salah satunya Yogyakarta. Festival ini pertama kali diselenggarakan di Thailand pada tahun 2005 yang kemudian dikembangkan di negara-negara lain di Asia Tenggara,
Afrika Utara dan Timur Tengah. Mengusung konsep yang sama dengan tahun sebelumnya, dimana dalam festival ini menyajikan isu isu ilmiah dalam cara yang menarik yaitu melalui media film dengan tema “Teknologi Masa Depan” dan mencoba mencari jawaban atas banyak pertanyaan menarik seputar ilmu pengetahuan.
Science Film Festival Jogja 2014 telah berlangsung dari tanggal 24 hingga 28 November 2014, dimana pembukaan festival ini berlangsung di Museum Pendidikan Indonesia dengan peserta siswa-siswi dari SDN Serayu, SD Intis School serta SD Ungaran. Screening film hari kedua berlangsung di Institut Francais d’Indonesie Yogyakarta dengan peserta dari siswa-siswi SD Muhamadiyah Sagan dan SDN Lempuyangwangi. Sedangkan untuk screening film hari ketiga berlangsung di dua lokasi yang berbeda, Institut Francais d’Indonesie Yogyakarta dan Yogyatourium, siswa-siswi dari SDN Serayu, SDN Kotagede 5, SDN Kotagede 1, SD Muhamadiyah Kleco 1 dan SDN Ndalem berkesempatan mengikuti festival ini. Penutupan Science Film Festival Jogja 2014 sendiri berlangsung di Museum Pendidikan Indonesia dengan peserta dari SD Kanisius Kotabaru. Science Film Festival Jogja 2014 merupakan bukti bahwa ilmu pengetahuan, khususnya sains merupakan hal yang menyenangkan, informatif dan tetap mendidik. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta saat menonton film serta mengikuti percobaan ilmiah atas film yang telah mereka lihat sebelumnya.
Ketua Paguyuban Dimas Diajeng Jogja, Dimas Krishnamurti, mengatakan SFF merupakan festival yang sangat menarik, di mana anak-anak tidak hanya menonton film namun juga bisa berpartisipasi dalam eksperimen ilmiah yang berhubungan dengan film yang diputar, yang sengaja dirancang untuk memberikan pemahaman bahwa sains itu mudah dan menyenangkan. Festival ini juga merupakan sebuah dasar untuk pertukaran antar budaya dimana berbagai media yang berbeda dari dunia sains menjadi satu.
Paguyuban Dimas Diajeng Jogja merasa bangga dapat menjadi bagian pada pelaksanaan Science Film Festival 2014. Melalui Science Film Festival Jogja 2014 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kecil dalam membangkitkan kesadaran di antara anak-anak dan remaja di Yogyakarta bahwa belajar sains itu sangat penting. Tidak hanya itu, melalui Science Film Festival Jogja 2014 diharapkan juga mampu semakin meneguhkan bahwa Yogyakarta merupakan Kota Pendidikan yang mampu mencetak generasi-generasi yang unggul dalam berbagai bidang, khususnya sains.